1. Sebut dan jelaskan macam-macam unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam karya sastra! tidak yakin
1.unsur intrinsik
adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam cerita itu sendiri.
A. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama yang ingin disampaikan dalam cerita
B. alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. menjadi terbagi 3:
1.alur maju adalah alur yang dimulai dengan kejadian masa kini, kemudian konflik berkembang dan memuncak, lalu diakhiri dengan penyelesaian
2.alur mundur adalah alur yang diawali dengan penceritaan kejadian masa lampau dan dilanjutkan dengan konflik yang terjadi pada masa kini
3.alur campuran (maju-mundur) adalah alur yang memadukan kisah masa kini dan masa lalu secara bergantian
C. penokohan adalah menggambarkan watak dan perilaku tokoh dalam cerita
D. Latar belakang adalah keterangan mengenai waktu, tempat, dan suasana yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa dalam cerita
e. Sudut pandang adalah cara pengisahan cerita, yaitu posisi atau sudut pandang penulis dalam menyampaikan cerita, misalnya sudut pandang orang pertama atau orang ketiga
F. Amanat adalah pesan moral atau pelajaran hidup yang ingin disampaikan penulis melalui cerita
2.unsur ekstrinsik
Merupakan unsur-unsur yang berada di luar cerita, tetapi mempengaruhi makna cerita.
A. Latar belakang penulis adalah pengalaman hidup dan pandangan hidup penulis yang dapat mempengaruhi isi cerita
B. Kondisi sosial adalah keadaan sosial masyarakat pada saat cerita ditulis yang dapat mempengaruhi tema, tokoh, dan konflik dalam cerita
C. Nilai budaya adalah nilai-nilai budaya yang diwujudkan atau terkandung dalam cerita, seperti Norma, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat
2. Sebut dan jelaskan istilah-istilah yang terdapat pada:
A. cerpen
1. Tema – ide utama cerita.
2. Tokoh dan penokohan – pelaku dan watak.
3. Alur – jalan cerita.
4. Latar – tempat, waktu, suasana.
5. Konflik – pertentangan yang menggerakkan cerita.
6. Klimaks – puncak ketegangan cerita.
7. Amanat – pesan moral.
8. Sudut pandang – posisi pengarang dalam bercerita.
B. Drama
1. Prolog – pembukaan atau pengantar cerita.
2. Dialog – percakapan antar tokoh.
3. Monolog – ucapan tokoh kepada diri sendiri.
4. Babak/Adegan – bagian cerita dalam drama
5. Epilog – penutup atau kesimpulan cerita.
6. Pemain (tokoh) – pemeran yang memerankan watak.
7. Naskah – teks tertulis drama.
8. Lakon – isi cerita atau peristiwa dalam drama.
C. Puisi
1. Diksi – pemilihan kata.
2. Rima – persamaan bunyi di akhir baris.
3. Irama – naik-turunnya suara atau tempo dalam pembacaan.
4. Majas – gaya bahasa kiasan.
5. Tema – ide pokok puisi.
6. Amanat – pesan yang disampaikan penyair.
7. Bait dan Baris – satuan bentuk puisi.
8. Citraan (imaji) – gambaran yang ditimbulkan oleh kata-kata.
3. menjelaskan persamaan dan perbedaan pantun dengan syair!
Persamaan:
•Bentuk umpan: Keduanya biasanya terdiri dari empat baris dalam setiap umpan.
•Puisi lama: Keduanya termasuk dalam jenis puisi lama.
•Jumlah suku kata: Setiap baris umumnya memiliki 8-12 suku kata.
•Irama rima: Baik menggunakan irama rima atau sajak.
Perbedaan:
•pantun berasal dari melayu, sedangkan syair berasal dari arab
•pola sajak pantun abab sedangkan syair aaaa
•pantun Baris 1-2 adalah sampiran, baris 3-4 adalah isi, sedangkan syair Semua baris adalah isi
•pantun umumnya menggunakan bahasa sehari-hari (domestik), sedangkan syair Seringkali menggunakan bahasa yang lebih sastrawi atau mendalam
4. refleksi majas-majas dalam bahasa Indonesia dengan pengertian dan contoh dalam kalimat!
Majas atau gaya bahasa merupakan cara penulis atau pembicara memperindah bahasa agar lebih menarik, hidup, dan berkesan bagi pembaca maupun pendengar. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, majas membantu kita memahami keindahan bahasa dan menumbuhkan kreativitas dalam menulis maupun berbicara. Dengan memahami berbagai jenis majas, kita bisa menyampaikan perasaan, pikiran, dan pesan dengan lebih ekspresif dan bermakna.
Macam-macam Majas, Pengertian, dan Contoh:
1. Majas Perbandingan
Mengungkapkan sesuatu dengan cara membandingkan.
Contoh majas:
Perumpamaan (perumamaan): Wajahnya bersinar seperti bulan purnama.
Metafora: Dia adalah bintang di kelasnya.
Personifikasi: Angin berbisik di antara pepohonan.
2. Majas Pertentangan
Menyatakan hal yang berlawanan atau bertentangan dengan keadaan sebenarnya.
Contoh majas:
Hiperbola: Tangisannya menggetarkan seluruh ruangan.
Litotes: Rumah saya memang kecil, tapi penuh kebahagiaan.
Ironi: Bagus sekali, nilaimu hanya dua!
3. Majas Penegasan
Bertujuan untuk menegaskan suatu maksud agar lebih meyakinkan.
Contoh majas:
Pengulangan: Belajar, belajar, dan belajar adalah kunci sukses.
Pleonasme: Naiklah ke atas menara itu!
Klimaks: Anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut menonton pertunjukan itu.
4. Majas Sindiran
Digunakan untuk menyindir atau memukul secara halus.
Contoh majas:
Sarkasme: Kamu memang pintar sekali, sampai-sampai lupa cara membaca!
Sinisme: Kamu rajin juga datang terlambat setiap hari.
Sindiran: Dia memang tidak terlalu buruk dalam bekerja, hanya saja sering membuat kesalahan kecil.
